Diposting
Kankemenag Kota Batu
Aplikasi
Pengumuman
Sosialisasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kota Batu – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Batu melalui
seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) melakukan monitoring dan
evaluasi (monev) kedatangan santri pondok pesantren di Kota Batu. Hal ini sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala Kankemenag Kota Batu No. 158 tahun 2021. Kegiatan
ini dilakukan sebagai langkah antisipasi munculnya kluster baru penyebaran
Covid-19 di pondok pesantren. Sesuai jadwal kedatangan santri, monev pertama
dilakukan di PP. As-Sunnah Kecamatan Junrejo kota Batu pada Senin Pagi (7/6).
Di tengah kunjungannya, Kasi
PAKIS Kankemenag Kota Batu Tri Nugraha Basuki menyampaikan kegiatan monev difokuskan
pada ponpes di Kota Batu yang memiliki jumlah santri lebih dari seratus dan
berasal dari luar Kota Batu. Ia menjelaskan pihak Kemenag selalu berkoordinasi
dengan seluruh pihak terkait, baik dari Ponpes, Dinas Kesehatan, Satgas
Covid-19, Babinsa dan Babinkamtibmas. Ia menghimbau agar pihak ponpes
menjalankan Standard Operational
Procedure (SOP) kedatangan santri dengan disiplin sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Alhamdulillah, monev hari ini
lancar. Pihak pondok sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, SOP-nya
jalan. Dan sejauh ini belum ditemukan hasil tes Rapid siswa yang positif,” ujar
Kasi PAKIS.
SOP kedatangan santri dibagi
menjadi dua alur. Pertama, alur
kedatangan santri yang memakai moda transportasi umum. Kedua, alur kedatangan santri yang menggunakan kendaraan pribadi. Untuk
alur pertama, santri akan langsung
menjalani Tes Rapid sesampainya di pondok. Tes Rapid dilakukan oleh tenaga
medis dari Puskesmas Kecamatan Junrejo dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas
Kesahatan. Sementara alur kedua, para
santri diwajibkan membawa hasil Tes Rapid negatif dari rumah masing-masing.
Usai menjalani tes Rapid, seluruh
santri dengan hasil negatif akan menjalani isolasi atau karantina di ruangan
khusus yang telah disiapkan pihak pondok. Isolasi para santri akan berlangsung
selama dua pekan dengan tetap mematuhi standar protocol kesehatan secara ketat.
Sementara santri dengan hasil positif akan mendapat perlakuan khusus sesuai
kondisi yang didapati. (din)
Komentar
Posting Komentar