Diposting
Kankemenag Kota Batu
Aplikasi
Pengumuman
Sosialisasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kota Batu – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Batu Nawawi mengatakan, diksi moderasi beragama sudah tepat diterapkan di Indonesia daripada deradikalisasi. Hal ini dikarenakan gerakan radikal atau paham radikalisme tidak selalu identik dengan persoalan agama. Ia mencontohkan konflik horizontal antar suku, ras, golongan, serta gerakan separatis juga tergolong radikalisme.
“Melihat persoalan radikalisme dewasa ini, maka Bapak/Ibu
mari kita terapkan moderasi beragama. Moderasi beragama dalam arti beragama
yang ramah. Bapak/Ibu juga sebagai penyuluh artinya dai atau pendakwah mohon
juga dapat menyampaikan muatan-muatan agama yang wasathiyah, yang
moderat, yang menyejukkan masyarakat,” ujar Nawawi dalam giat Diseminasi
Moderasi Beragama pada Rabu (23/6).
Lebih lanjut Nawawi memaparkan konsep beragama yang ramah. Yakni,
ramah kepada orang atau pihak yang berbeda pemahaman dengan kita, ramah
terhadap sebangsa setanah air, ramah terhadap perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, serta ramah terhadap budaya dan tradisi. Pada poin terakhir Ia
menegaskan bahwa di Indonesia praktik keagamaan tidak lepas dari kultur dan
nilai budaya yang ada di masyarakat. Selain itu, penerimaan terhadap tradisi lokal
pun merupakan salah satu indikator moderasi beragama, sejauh tidak bertentangan
dengan pokok ajaran agama.
Berlangsung di Aula MAN Kota Batu, 50 peserta yang hadir terdiri
dari penyuluh lintas agama, jajaran pimpinan Kankemenag Kota Batu, pimpinan
madrasah, serta pengawas. Kakankemenag turut mengundang pimpinan madrasah
dengan tujuan, pimpinan dapat mengeluarkan kebijakan yang memasukkan muatan
moderasi beragama di madrasah masing-masing.
Komentar
Posting Komentar